Senin, 06 September 2010

hindari pisang jika ingin anak perempuan

Kombinasi diet dan
pengaturan jadwal
berhubungan seks dapat
menentukan jenis
kelamin bayi yang
dihasilkan. Jika
menginginkan anak
perempuan, hindari
pisang dan lakukan
hubungan seks dengan
pasangan sesering
mungkin.
Kalium yang terkandung
dalam pisang
merupakan unsur yang
harus dihindari bersama
garam natrium, jika
sedang berusaha untuk
mendapatkan anak
perempuan. Unsur-unsur
tersebut juga
terkandung dalam ikan
teri, zaitun, ikan salmon,
udang, kentang, daging
olahan, roti dan kue
kering.
Sebaliknya, konsumsi
kalsium dan magnesium
harus diperbanyak oleh
si calon ibu. Diet yang
dianjurkan antara lain
meliputi yoghurt, keju
keras, salmon kalengan,
tofu, oatmeal, sereal
gandum, brokoli, jeruk,
almond dan jenis
kacang-kacangan
lainnya.
Selain diet, faktor
lainnya yang
menentukan jenis
kelamin bayi adalah
pengaturan jadwal
berhubungan seks.
Seperti dikutip dari
Dailymail, Minggu
(5/9/2010), peluang
untuk mendapatkan
bayi perempuan
semakin besar jika
pasangan lebih sering
berhubungan seks.
Hal ini sesuai dengan
teori yang berkembang
selama ini, bahwa
kandungan kromosom
seks dapat
mempengaruhi
kecepatan gerak sel
sperma. Sperma dengan
kromosom laki-laki
cenderung bergerak
lebih cepat, sehingga
akan sangat
mendominasi jika jarang
dikeluarkan.
Sebaliknya jika sering
dikeluarkan, maka
sperma dengan
kromosom perempuan
yang gerakannya lebih
lambat namun umurnya
lebih panjang akan
mengambil alih dominasi
tersebut. Jumlah sperma
dengan kromosom pria
jumlahnya menyusut jika
sering dikeluarkan,
justru karena
gerakannya sangat
cepat.
Kombinasi kedua teknik
tersebut dimunculkan
dalam penelitian yang
dilakukan oleh tim ahli
dari Maastricht
University di Belanda.
Penelitian
eksperimental itu
dilakukan dalam kurun
waktu 5 tahun dan
melibatkan 172 orang
wanita dengan rentang
usia 23 hingga 42 tahun.
Seluruh partisipan
merupakan ibu-ibu yang
pernah melahirkan anak
laki-laki dan tengah
mendambakan anak
perempuan. Atas
persetujuan masing-
masing, para partisipan
diminta berhubungan
seks sesering mungkin
dan menjalani diet
rendah garam serta
tinggi kalsium dan
magnesium.
Karena berbagai alasan,
banyak partisipan gagal
mengikuti pengaturan
jadwal berhubungan
seks maupun diet ketat
yang telah ditentukan.
Namun dari 21 wanita
yang berhasil
mengikutinya sampai
akhir, 16 orang atau
nyaris 20 persen sukses
mendapatkan anak
perempuan.
Penelitian ini
merupakan yang
pertama kalinya
dilakukan dengan
subyek uji manusia.
Penelitian sejenis
dengan hasil yang
kurang lebih sama juga
pernah dilakukan
sebelumnya pada cacing
laut, sapi perah, babi
dan tikus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar